Subscribe:

Thursday, February 23, 2012

Berapa Jumlah Popok Kain Ideal untuk Baby Saya?

Di ambil dari blognya Mbak Inne Utomo.
Apakah saya perlu popok kain modern?
Jawabannya, tergantung pada pola asuh seperti apa yang hendak orangtua terapkan.

Popok kain modern diciptakan untuk memudahkan mengasuh anak dengan bobot 4 sampai 15 kg, atau sekitar usia baru lahir sampai 2 tahun. Fungsinya untuk menyerap pipis, mencegah pup berantakan ke mana-mana dan mengurangi beban cucian.

Popok kain modern buatan dalam negeri rata-rata dapat menyerap 3 - 5 kali pipis, tergantung frekuensi dan volume pipis bayi. Sedangkan jika si bayi pup, tentu popok kain modern harus segera diganti dengan yang bersih. Popok kain modern dapat digunakan antara 2 - 6 jam, tetapi durasi yang disarankan paling lama adalah 4 jam.

Selanjutnya, orangtua dapat menentukan apakah si bayi memerlukan popok atau tidak.

Umumnya di bulan pertama sampai bulan ketiga, bayi selalu ada di rumah, kecuali ketika tiba waktunya cek kesehatan ke dokter anak. Ketika si bayi terlihat sudah lebih kuat, biasanya orangtua mulai mengajak anak bepergian. Nah, orangtua dapat memperkirakan, seberapa sering menghabiskan waktu di rumah, sesibuk apa aktivitas yang dikerjakan di rumah, dan seberapa lama jika hendak mengajak si bayi ke luar rumah. Ketika Bunda sudah berpikir, "bagaimana cara mencegah si bayi mengompol di saat yang tidak tepat", saat itulah Jeng dapat mempertimbangkan untuk menggunakan popok kain modern.

Berkaitan dengan aktivitas pipis dan pup si kecil, ada beberapa pendapat orangtua dan saran ahli yang beredar di luar sana.
  1. Orangtua yang lebih suka menggunakan popok kain modern 24 jam. 
  2. Orangtua yang tak keberatan bolak-balik mengganti celana si bayi. 
  3. Orangtua yang berada di tengah-tengah, yang memilih menggunakan popok kain modern hanya di saat-saat tertentu saja.
Tipe 1
Di titik ekstrim pertama, adalah orangtua yang memiliki kesibukan tinggi dan mengutamakan kepraktisan. Jika Anda memilih mengandalkan popok kain modern selama 24 jam, Anda termasuk kategori ini. Dengan durasi maksimal 4 jam untuk sekali pemakaian, setidaknya dalam sehari diperlukan 6 popok kain modern, ditambah 2 popok kain modern untuk cadangan. Jika 8 popok kain modern terpakai di hari pertama, diperlukan 8 popok kain modern untuk keesokan harinya. Esoknya, jika 8 popok kain modern di hari pertama belum kering dan 8 popok kain modern di hari kedua belum sempat dicuci, diperlukan 8 popok kain modern bersih untuk hari ketiga. Jika pola cuci-kering-pakai ini diterapkan, maka orangtua yang mengandalkan popok kain modern selama 24 jam memerlukan setidaknya 24 popok kain modern di dalam laci pakaian si kecil.

Tipe 2
Kategori di titik ekstrim kedua adalah orangtua yang mencoba menerapkan toilet training sejak dini. Jika Anda mempelajari elimination communication, Anda ada dalam kategori ini. Orangtua dan atau pengasuh akan memilih mempelajari tanda-tanda ketika si kecil hendak pipis atau pup dan mempelajari jadwal alaminya. Dalam kategori ini, popok kain modern nyaris tidak diperlukan selain sebagai rencana cadangan saat darurat saja. Bahkan, ada kalanya orangtua merasa sama sekali tidak perlu popok kain modern, meskipun dalam proses belajarnya akan ditemui banyak 'kecelakaan' saat si bayi pipis dan pup tanpa diduga.

Tipe 3
Kategori di antara dua titik ekstrim itu adalah orangtua yang umumnya tidak keberatan jika si bayi mengompol di rumah, tetap memberikan pendidikan menggunakan toilet, tetapi memerlukan saat-saat bebas ompol di waktu-waktu tertentu. Misalnya, saat bepergian, di malam hari saat si anak tidur, ketika kedatangan tamu atau menghadiri pesta, atau saat hendak sejenak saja beristirahat dari bersih-bersih ompol. Jika Anda merasa inilah profil yang cocok untuk Anda, setidaknya perlu 12 pasang popok kain modern untuk pemakaian harian.

Nah, apakah hari ini Anda sudah memutuskan cara apa yang ingin diterapkan pada si kecil?

Kalau kebingungan masih melanda, tunggu tulisan berikutnya tentang popok kain modern dan popok kain sekali pakai, manfaat popok kain modern bagi rumah tangga dan lingkungan, serta manfaat kesehatan yang paling utama bagi si kecil.

No comments:

Post a Comment